Jangan Harap Bisa Kejar Liverpool, Man United!

 

Manchester United gagal menempati posisi runner-up Liga Inggris readyviewed usai bermain imbang 2-2 dengan Leicester City dalam lanjutan Liga Inggris, Sabtu (26/12).

Tambahan satu poin dari markas Leicester membuat Man United kini menempati peringkat keempat dengan 27 poin. Tetap berada di papan atas, namun gagal mewujudkan ambisi mendekati Liverpool di puncak klasemen.

Gagal melanjutkan tren kemenangan di kandang lawan, Manchester Merah untuk sementara tertinggal empat poin dari Liverpool yang memimpin klasemen dan baru akan memainkan laga pekan ke-15 pada Minggu (27/12) malam melawan West Bromwich Albion.

Selain itu Man United kini untuk sementara justru melorot ke peringkat keempat karena Everton menang atas Sheffield United sehingga kubu Merseyside Biru yang sekarang menempati posisi runner-up lantaran kini sudah mengoleksi 29 poin atau hanya terpaut dua poin dari Liverpool.

Sementara tambahan satu poin dari markas Leicester membuat Man United hanya bisa menambah satu poin menjadi 27 poin.

Bermain di Stadion King Power, Man United terlihat berambisi meraih poin penuh sesaat setelah wasit meniup peluit kick off. Rencana main dengan menekan lawan yang sedang menguasai bola hampir berujung pada keberhasilan. Sundulan Marcus Rashford pada menit kedua yang masih melebar mengawali ketidaksempurnaan Man United.

Manchester United's Bruno Fernandes, front, celebrates his side's sixth goal from a penalty kick with Anthony Martial during an English Premier League soccer match between Manchester United and Leeds United at the Old Trafford stadium in Manchester, England, Sunday Dec. 20, 2020. (Clive Brunskill/Pool via AP)Lini serang Man United belum efektif dalam menuntaskan peluang. (Clive Brunskill/Pool via AP)

Setelah peluang Rashford, nilai minus Man United kembali terlihat. Leicester tak terpengaruh dengan upaya pressing Man United. Bahkan Jamie Vardy nyaris mencetak gol pada menit ketiga.

Menyusul setelah itu, David De Gea nyaris blunder. Bermaksud memberi umpan kepada Harry Maguire, bola dari De Gea direbut Vardy. Beruntung bagi Man United, tidak ada pemain tuan rumah yang bisa memanfaatkan situasi tersebut.

Drama selama 10 menit awal tersebut seolah menjadi pembuktian Man United masih belum benar-benar padu untuk bersaing dalam perebutan gelar juara Premier League musim ini.

Jika Man United bisa memaksimalkan setiap kesempatan mencetak gol dan bermain lebih rapi di belakang, bukan tak mungkin kemenangan ketujuh di laga tandang akan berbuah posisi runner up.Inkonsistensi individu juga berpengaruh pada permainan tim yang tidak stabil. Buktinya mereka mampu mencetak dua gol dan dua kali berada dalam posisi unggul. Hanya saja dua kali gagal mempertahankan skor dalam keadaan memimpin membuat Man United mengalami kerugian.

Di balik kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama 90 menit, Man United bermain tidak buruk-buruk amat. Marcus Rashford dan Bruno Fernandes berupaya menjadi motor serangan yang konstan. Fred juga berusaha melapis pertahanan bersama Scott McTominay.

Manchester United's Harry Maguire reacts during a Group H Champions League soccer match between Manchester United and Paris Saint Germain at the Old Trafford stadium in Manchester, England, Wednesday, Dec. 2, 2020. (AP Photo/Dave Thompson)Harry Maguire dan kawan-kawan masih mencari bentuk permainan terbaik. (AP Photo/Dave Thompson)

Maguire dan Eric Bailly pun jatuh bangun membentengi De Gea dari ancaman Vardy cs yang menghadirkan serangan-serangan bergelombang dari berbagai sisi.

Hasil imbang dengan Leicester juga menunjukkan Man United memiliki kedalaman skuad yang cukup baik mengingat tengah pekan lalu baru saja menghadapi Everton di perempat final Piala Liga Inggris.

Setiap lini memiliki pemain-pemain setara untuk ditampilkan dalam agenda tanding yang berdekatan sehingga memudahkan pelatih menyusun starter sekaligus menyiapkan rencana cadangan seperti yang terlihat pada babak kedua ketika Paul Pogba, Edinson Cavani, dan Axel Tuanzebe masuk ke lapangan.

Jadwal padat pada peralihan tahun yang khas di Liga Inggris akan menjadi ujian bagi Man United dalam menghadapi persaingan musim ini. Dua pertandingan terdekat melawan Wolverhampton Wanderers dan Aston Villa bisa menjadi tantangan yang fatal jika dianggap remeh.

Premier League belum separuh jalan, jarak dengan tiga klub teratas pun tak terlampau jauh. Masih ada cukup waktu bagi Man United membenahi konsistensi tim yang dapat pula memperbaiki kans dalam bersaing di papan atas. Namun jika kesebelasan lain berhasil bisa tampil stabil lebih dulu dan lebih lama, maka Man United bisa saja kembali terlempar dari status tim papan atas Liga Inggris.