Legenda Manchester United Roy Keane menyebutkan alasan mengapa penggemar Man Utd memprotes Keluarga Glazers selaku pemilik Setan Merah.
Aksi protes besar-besaran telah terjadi jelang pertandingan Man Utd vs Liverpool, bahkan para suporter Setan Merah menyerbu masuk ke Old Trafford, Minggu (2/5).
Protes yang melibatkan ribuan penggemar ini menyebabkan pertandingan ini harus ditunda. Dan, legenda Man Utd Roy Keane menyebutkan alasan suporter melakukan demonstrasi tersebut.
|
“Ini bukan hanya hasil dari apa yang terjadi dua minggu terakhir dengan Super League. Ini telah berkembang selama beberapa tahun. Mereka telah sampai pada puncak [kesabaran] dan merasa sudah cukup. Ini adalah pernyataan yang sangat besar untuk menghentikan permainan,” ucap Roy Keane kepada Sky Sports dikutip dari Standard.
Mantan gelandang Man Utd itu menilai ketegangan antara suporter dan manajemen klub telah dipengaruhi oleh beberapa hal.
“Ada peningkatan ketegangan, apakah itu tentang tiket, komunikasi yang buruk, hal-hal yang terjadi di belakang. Kepemimpinan klub belum cukup baik,” ucap Roy Keane.
“Ketika mereka melihat pemiliknya, mereka merasa ini hanya tentang menghasilkan uang. Penggemar United telah melihat Glazers dan berpikir: ‘cukup sudah’,” ujar Keane menambahkan.
Kemarahan berkepanjangan terhadap keluarga Glazers ini telah memuncak setelah diketahui bahwa United adalah salah satu tim pendiri di balik European Super League.Keane memperingatkan Glazers bahwa protes fans Man Utd akhir pekan lalu baru permulaan.
“Para penggemar United sudah merasa cukup dan mereka melakukannya karena mereka mencintai klub. Beberapa orang tidak akan setuju dengan itu, tetapi terkadang Anda harus meletakkan spidol agar orang lain memperhatikan,” kata Keane.
“Aksi ini akan menyebar ke seluruh dunia dan mudah-mudahan pemilik Manchester United akan duduk dan mencatat. Penggemar ini sangat serius dan ini baru permulaan dari penggemar United. Saya jamin Anda,” ujar Keane menambahkan.
Sebelumnya, mantan kapten United lainnya, Gary Neville, mengatakan Glazers harus mundur dengan terhormat dengan cara menjual klub.