Kiper timnas Myanmar Pyae Lyan Aung memilih bertahan di Jepang usai melakoni Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia karena gejolak politik di negaranya.
Lyan Aung pernah beraksi salam tiga jari pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 pada akhir Mei lalu. Dia memilih untuk tinggal di Jepang daripada pulang dengan rekan satu timnya ke Myanmar.
Kiper 27 tahun itu seharusnya pulang dengan rekan satu timnya ke Myanmar pada Rabu (15/6) malam setelah menyelesaikan pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Jepang.
|
Berbicara kepada wartawan di Bandara Kansai, Osaka, Kamis (17/6) pagi, Pyae Lyan Aung mengatakan dia menolak untuk pulang atas kemauannya sendiri.
Dia kemudian berencana mengajukan status sebagai pengungsi di Jepang. Itu lantaran Pyae Lyan Aung khawatir tidak mendapat jaminan kehidupan yang tenang di bawah pemerintahan militer Myanmar jika dia kembali ke negaranya.
Pyae Lyan Aung berharap pemerintah Jepang dan masyarakat internasional dapat membantu masyarakat Myanmar mendapat keadilan.
“Saya ingin pemerintah Jepang dan masyarakat internasional mendukung kami sehingga kami dapat mengambil kembali keadilan dan masyarakat yang adil,” kata Pyae Lyan Aung dikutip dari Japan Times.
Pyae Lyan Aung mengatakan dia akan kembali ke negaranya ketika Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta 1 Februari, kembali berkuasa di Myanmar.
Pada pertandingan antara Jepang vs Myanmar di Chiba pada 28 Mei, Pyae Lyan Aung mengangkat tiga jari tangan kanannya saat lagu kebangsaan Myanmar dinyanyikan. Rekaman itu menjadi viral di media sosial.Kementerian Kehakiman Jepang mengatakan pada bulan Mei lalu telah mengizinkan warga Myanmar yang ingin tinggal lebih lama di Jepang untuk memperpanjang masa tinggal mereka sebagai situasi darurat. Langkah itu juga berlaku untuk warga Myanmar lainnya yang ingin mengungsi ke Jepang.