Liverpool telah mengatasi penyakit di lini depan dengan catatan dua gol ke gawang Manchester United. Namun hal itu tidak menolong karena mereka kebobolan tiga gol dan tersingkir di ajang Piala FA.
Dalam laga sengit lawan Manchester United, Liverpool berhasil unggul lebih dulu lewat Mohamed Salah di menit ke-18. Salah yang tak berdaya dalam duel lawan Manchester United beberapa hari sebelumnya kini menunjukkan penyelesaian level atas.
Tendangan cungkil lewat kaki kanan yang diperagakan oleh Salah sudah cukup mengantar bola di luar jangkauan kiper Manchester United, Dean Henderson.
Namun setelah mencetak gol pembuka, Liverpool justru kehilangan momentum untuk terus membuat Manchester United berada dalam tekanan.
Gol penyama kedudukan Manchester United tercipta delapan menit setelah gol Salah. Gol ‘Setan Merah’ terjadi lewat skema serangan balik cepat yang sering jadi andalan Man Utd.
![]() |
Saat Marcus Rashford mendapat bola di sisi kanan pertahanan Liverpool dengan posisi masih di tengah lapangan, bek-bek Liverpool tidak menaruh kewaspadaan.
Tidak ada pressing yang dilakukan sehingga Rashford punya waktu untuk berpikir dan melihat bahwa Mason Greenwood sudah unggul langkah dari Andy Robertson di sektor kiri pertahanan Liverpool.
Rhys Williams berusaha memotong umpan lewat sundulan kepala namun tak berhasil melakukannya. Upaya Robertson menutup ruang tembak tidak berhasil dilakukan dan Greenwood bisa menceploskan bola lewat tendangan silang.
Dalam proses gol kedua Manchester United, Rhys Williams yang baru berusia 19 tahun kembali melakukan kesalahan. Skema serangan balik Manchester United menjadi ampuh karena Williams gagal membuang bola yang sejatinya bisa ia halau.
Kegagalan Williams menghalau bola membuat Rashford sudah melaju cepat ke kotak penalti tanpa bisa dikejar. Rashford dengan tenang mengirimkan bola masuk ke dalam gawang.
Alisson Tak Banyak Membantu
Jurgen Klopp memandang laga lawan Manchester United dengan serius dan hal ini bisa dilihat dari penunjukkan Alisson Becker sebagai penjaga gawang.
Sebelumnya, Klopp selalu mengistirahatkan Alisson untuk duel-duel Liverpool di Piala FA.
Namun keputusan Klopp untuk menurunkan Alisson tidak berdampak positif. Meski sempat melakukan sejumlah penyelamatan, Alisson tidak mampu menolong Liverpool dalam kondisi kritis , termasuk dalam dua gol yang tercipta ke gawang ‘The Reds’.
Puncak hari buruk Alisson ada di proses gol ketiga Man Utd yang dicetak oleh Bruno Fernandes. Fernandes dengan yakin melepaskan tembakan ke sisi tempat Alisson berada.
![]() |
Alisson yang menduga Fernandes memilih melepaskan bola melewati pagar hidup akhirnya telat bereaksi dan tidak mampu menggapai bola yang mendarat ke pojok kiri gawang.
Skor 3-2 untuk Manchester United bertahan hingga akhir pertandingan.
Di lini depan, kolaborasi Roberto Firmino dan Mohamed Salah sudah mengembalikan ketajaman Liverpool yang sudah tersendat dalam beberapa laga terakhir.
Namun lini belakang Liverpool justru kembali akrab dengan blunder, sesuatu yang pernah lekat dengan Liverpool di masa lalu.
Kebobolan tiga gol yang dialami oleh Manchester United adalah jumlah kebobolan terbanyak Liverpool sejak Virgil van Dijk mengalami cedera.
Sebelum momen ini, Liverpool mampu menemukan formula untuk mengatasi krisis lini belakang seiring cedera panjang yang dialami Van Dijk dan Joe Gomez.
Jumlah kebobolan terbanyak Liverpool hanya dua gol ketika kalah dari Atalanta di Liga Champions. Di luar itu, Liverpool hanya kebobolan satu gol dan bahkan seringkali mencatat clean sheet, total sembilan kali, sejak Van Dijk cedera panjang pada Oktober.
Penempatan Fabinho sebagai solusi sementara lini belakang tak selamanya berjalan lancar. Liverpool benar-benar butuh tambahan bek tengah baru sebagai solusi yang lebih mumpuni.
![]() |
Pasalnya, Liverpool tak bisa mengandalkan bek-bek mudah macam Rhys Williams dan Nathaniel Philips untuk tampil di momen penting.
Ditariknya Fabinho untuk terus jadi solusi darurat juga menggerus kekuatan Liverpool di lini tengah. Meski opsi pemain di lini tengah lebih banyak, Liverpool jelas kehilangan peran Fabinho yang pada akhirnya tak bisa lagi banyak ikut serta menjaga keseimbangan pola permainan tim.
Liverpool yang kini sudah kehilangan kesempatan juara di Piala FA, bakal menghadapi rangkaian laga hidup-mati yang mempertaruhkan peluang mereka mempertahankan status sebagai raja Liga Inggris.
Dalam lima pekan ke depan di Liga Inggris, Liverpool harus menghadapi tiga tim yang juga masuk bursa juara yaitu Tottenham Hotspur, Manchester City, dan Leicester City. Dua laga lainnya adalah duel lawan West Ham dan Brighton&Hove Albion.
![]() |
Rangkaian lima laga tersebut jelas berpengaruh besar bagi peluang The Reds menuju tangga juara. Dengan kondisi sudah tertinggal enam angka dari Manchester United di klasemen saat ini, Liverpool tak punya pilihan selain memasang target poin maksimal di tiap laga yang dimainkan.
Solusi kehadiran bek baru bisa diambil oleh The Reds sebagai salah satu upaya keluar dari masa sulit ini. Tanpa itu semua, masalah Liverpool hanya bakal bertambah pelik lantaran mereka harus bertarung dengan kekhawatiran lini belakang bakal kembali membuat kesalahan demi kesalahan.