Menguji Darah Muda dalam Tubuh Timnas Indonesia

 

Timnas Indonesia akan mengandalkan para pemain muda akan menghadapi Thailand pada pertandingan keenam Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022. Darah muda ini yang diharapkan bisa memberi warna baru dalam permainan Skuad Garuda.

Pertandingan Indonesia melawan Thailand ini akan digelar di Stadion Al Maktoum, Dubai, Uni Emirat Arab (EUA), Kamis (3/6) malam WIB.

Laga ini menjadi pertemuan ke-79 bagi kedua tim sejak 1957. Sejauh ini, Indonesia lebih banyak menelan kekalahan kala bertemu Thailand.

 

Tim Garuda tercatat telah menderita 39 kekalahan dari tim berjulukan Gajah Perang tersebut.

Sementara, Indonesia hanya mampu memenangkan 25 pertemuan dan 14 laga lainnya berakhir imbang.

Pada pertemuan pertama Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Indonesia dibantai Thailand dengan skor telak 0-3.

Ketika itu timnas Indonesia ditangani pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy.

Materi pemain timnas Indonesia juga berbeda dengan para pemain yang dipanggil ini. Pada pertemuan pertama McMenemy masih mengandalkan pemain-pemain berusia matang seperti Yustinus Pae, Alberto Goncalves, Stefano Lilipaly, Ruben Sanadi, Irfan Bachdim, Andritany Ardhiyasa, dan Andik Vermansah.

Tetapi, kini timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae Yong hadir lebih segar. Kini, hanya tersisa satu nama yang dipertahankan dari pertandingan pertama melawan Thailand, yaitu Evan Dimas Darmono.

 

Pesepak bola timnas Indonesia Evan Dimas melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Vanuatu pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.Evan Dimas satu-satunya pemain timnas Indonesia yang dipertahankan sejak pertemuan pertama melawan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Selebihnya, Shin Tae Yong lebih banyak memanggil pemain-pemain muda dan debutan seperti kiper Adi Satriyo, Witan Sulaiman, Yakob Sayuri, hingga Saddam Emiruddin.

Kini, rata-rata usia pemain timnas Indonesia masih di bawah 23 tahun dengan pemain tertua berusia 27 tahun yaitu Adam Alis, Didik Wahyu, dan Kushedya Hari Yudo.

Kehadiran para pemain muda ini membuat skuad timnas Indonesia menjadi lebih segar. Harapannya, pemain-pemain ini bisa memberikan warna baru bagi permainan tim Merah Putih dan memberikan kejutan kepada Thailand.

Sebaliknya, kondisi fisik kini menjadi masalah bagi skuad Thailand. Hal ini diakui oleh pelatih Thailand Akira Nishino.Bukan hanya mengandalkan darah muda, timnas Indonesia kali ini juga diyakini memiliki stamina atau kondisi fisik yang lebih baik dari era sebelumnya. Hal ini tak lain karena pola latihan Shin Tae Yong yang banyak menitikberatkan pada peningkatan fisik para pemain.

Karena itu, meskipun level permainan Thailand masih berada di atas Indonesia, tetapi tim asuhan Shin Tae Yong masih memiliki peluang untuk meraih kemenangan.

Pesepak bola tim nasional U-23 Indonesia Asnawi Mangkualam (14) berupaya melepaskan diri dari kawalan pesepak bola tim nasional Thailand U-23 Sarachat Supachok (10), pada pertandingan perdana Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2020, di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Jumat (22/3/2019). Tim nasional Thailand U-23 mengalahkan tim nasional U-23 Indonesia dengan skor 4-0. ANTARA FOTO/R. Rekotomo/pras.Asnawi Mangkualam menjadi salah satu pemain timnas Indonesia yang berkarier di luar negeri. (Foto: ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Darah segar, kekuatan fisik, kedisiplinan, serta pengalaman sejumlah pemain yang berkarier di luar negeri diyakini bisa membawa perubahan kepada permainan timnas Indonesia kali ini dan mampu mengimbangi permainan cepat serta pengalaman Thailand.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia diperkuat sejumlah pemain yang berkarier di luar negeri yaitu Syahrian Abimanyu, Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam Bahar, dan Witan Sulaiman.

Pertandingan timnas Indonesia melawan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022 menjadi pertandingan debut resmi bagi pelatih timnas Indonesia Shin Tae Yong.

Jika sebelumnya sentuhan Shin Tae Yong mampu memberikan perubahan pada permainan timnas Indonesia U-19, kini kapasitas pelatih asal Korea Selatan itu akan diuji saat menangani timnas Indonesia senior pada pertandingan resmi.

Sejauh ini, Shin Tae Yong baru menjajal permainan tim asuhannya lewat pertandingan uji coba. Pada pertandingan pertama timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae Yong menelan kekalahan telak 1-4 dari klub Liga 1, Persita Tangerang, pada 21 Februari 2020.

 

Shin pun mendapatkan banyak pelajaran dari uji coba tersebut. Kini, timnas Indonesia mulai memperlihatkan peningkatan, meskipun belum teruji dalam pertandingan resmi.

Dalam persiapan jelang menghadapi Thailand, timnas Indonesia telah melakoni dua pertandingan uji coba internasional di Dubai.

Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Afghanistan dalam pertandingan persabahatan di Uni Emirat Arab (UEA), Selasa (25/5/2021).Timnas Indonesia saat menelan kekalahan 2-3 dari Afghanistan. (Foto: Arsip PSSI)

Pada pertandingan pertama, timnas Indonesia takluk 2-3 dari Afghanistan. Dalam pertandingan ini, timnas Indonesia terlihat memiliki tiga kelemahan utama.

Bertanding di Lapangan latihan Lapangan Latihan JA Sports Center and Shooting Club, Dubai, Selasa (25/5), timnas Indonesia terlihat memiliki pertahanan yang lemah dengan kebobolan cepat, para pemain yang terlambat panas, dan kerap gagal memaksimalkan serangan.

Sementara, pada laga uji coba kedua di Dubai, timnas Indonesia menelan kekalahan 1-3 dari Oman. Evaluasi yang ditemui dari pertandingan ini adalah masalah lemahnya konsentrasi pemain di menit-menit akhir pada setiap babak dan lini pertahanan yang masih lemah.

Kelemahan ini yang harus bisa diperbaiki agar lini pertahanan Timnas Indonesia lebih solid saat duel lawan Thailand tiba. Bila tidak, Timnas Indonesia bakal kembali jadi korban keganasan Thailand.Sehingga, terlihat jelas masalah permainan timnas Indonesia dalam dua laga uji coba adalah mengenai lemahnya tim dalam bertahan.